Banyak hal yang bisa menjatuhkan kita. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkan kita adalah sikap kita sendiri.

Rabu, 06 Juni 2012

Rinduku Pada Bulan

Belakangan ini aku suka sekali mengamati beberapa ekspresi aktifitas sosok yang sedang melewati fase usia senja.
Yang terlihat adalah gambaran gemar berkesendirian, lebih banyak diam, sesekali menolak untuk didekati, sedikit murung, agak sensitif, namun tetap berusaha menjaga hatinya, agar terlihat tegar.

Menjadi tua memang bukan masa yang nyaman, apalagi jika harus sendirian.
Ini fenomena, yang entah bakal kulalui atau tidak, waullahualaam, namun mau tak mau aku harus siap menghadapi, siap hidup kembali sendirian, hening tanpa bising.

Anak-anak adalah milik masa depan, yang tak bisa selamanya dipeluk, dipertahankan untuk tetap bersama kita. Sebagaimana yang kulihat, sosok yang sedang kuamatipun mungkin demikian. Kadang aku greget sendiri, seringkali aku tak sabar ingin segera mendengar ceritanya, seperti apa rasanya berkesendirian ...
Lebih dari itu, kini kudengar ia sedang sakit, dan tetap menolak ditemui siapapun ..

Gerombolan kutilang pemakan timun medan, menari, bergelantungan di tanaman yang merambat pada lilitan kawat yang terpasang di pagar tembok sekeliling rumahku.
Mereka memamerkan diri di depan pengawasan mataku yang tanpa kaca mata, seakan berisyarat :

"Aku ingin kau tau, kelak jika aku tak ada lagi disini bersamamu, semua yang ada tentang persahabatan ini bisa menjadi pelangi bagi kehidupan keluargamu.
Pagi tak selalu indah, tapi setidaknya kamu berhasil merekam kebersamaan ini untuk diteruskan sebagai kebaikan yang mengalir …"

Tiba-tiba saja aku begitu rindu, rindu sekali kepadanya ...
Ia yang kerap mengibaratkan dirinya bagai Bulan .. 

Kasian Bulan sendirian, sesekali tertutup awan ..
Bulan? mana Bintang?
Langit tak harus bilang, Bintang murung, Bulan menolak berpegangan tangan.
Langit tak harus bilang, Bulan tetap bersinar meski sedang kepayahan..
Langit tak harus bilang, diam-diam Bulan dan Bintang saling berdoa dari kejauhan.
Langitpun tak harus bilang, `rindu` Bintang tlah melangit
Laut mengedip, Bintang tersipu, Bulan menunduk, menggantung senyum...


*Syafakillah, semoga cepat sembuh, Bulan... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar