Banyak hal yang bisa menjatuhkan kita. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkan kita adalah sikap kita sendiri.

Jumat, 15 Juni 2012

GAGAL PAHAM




Kepahaman itu harganya mahal …
Untuk bisa paham akan diri sendiri, kayaknya kita wajib memetakan lagi diam-diam seluruh kekurangan diri, sekaligus berusaha melupakan kebaikan yang tlah menebar. 
Kurasa kita sepakat, bungkus itu gak penting, yang penting isi..! Sebab bungkus bisa mengelabui, nyaris seperti orang berdagang, kecenderung ngibul berulang kali menggoda , itu pasti..!
Itu sebabnya my mursyid kerap mengingatkanku.
“Lebih baik diam atau tinggalkan..!” 

Bergeser sedikit saat melihat sesuatu yang sulit untuk dipahami, agar materi penglihatan meluas, menggiring kita pada kesepakatan diri agar tetap bersikap bijaksana.

Beginilah seharusnya kita … 

Paham itu mahal, memang benar, karena paham tak sekedar mengerti akan diri ini (terutama) tapi juga mengerti kenapa orang lantas masih mampu tersenyum disaat nyata-nyata ia sedang terserang virus hati. 

Tetap ada bedanya, kwalitas dan kwantitas..! 

Biasanya si the beast itu lebih memilih kwantitas, maksaaaa banget berarogan ria, maksaaa banget bernarsis ala udik yang jauh dari etika hidup, jauh dari bualan lisan, jauh dari bualan kata-kata indah nya sendiri, karena semua nya bertujuan sammaaa, yaitu penghancuran diri sendiri secara perlahan-lahan. Dengan tetap mengedepankan sekawanan energy buruk yang bersarang di hati.. 

Gagal paham telah membutakan nuraninya sendiri, melupakan unsur kebaikan yang disisakan Allah kepada kita.
Kalau seseorang memahami, sisi buruk dan sisi baik yang ada dalam diri ini, indikatornya sama, tentunya ia PAHAM bagaimana ia harus bersikap. Tentunya ia akan berjibaku melawan sisi buruknya sendiri, berperang badar secara shahih dimata Allah. 

Sekali lagi aku mau bilang, bungkus itu `Gak Penting` , karena sejatinya jiwa yang baik akan mengiring sendiri kemana kita harus melangkah. 
Ketaqwaan kita pada Allah Ta`alla adalah sesuatu yang amat pribadi. 
Dan yang pasti Allah Ta`alla yang Maha Halus dan Lembut tak akan salah memilih. 

Melibat Allah dalam setiap helaan napas kita jauh lebih penting ketibang urusan apapun yang ada dimuka bumi ini. 
Dia lah yang pada akhirnya akan membukakan mata hati ini, untuk memahami segalanya TERMASUK mencoba memahami kenapa masih saja banyak  berkeliaran sosok-sosok aneh, yang hidup seperti robot, gampang terbujuk syaithon, dengan menu pilihan
“Menyakiti sesama tanpa rasa”

Masih mau mencoba bersikap aneh-aneh? 
Duuuh kasian amat kamu … !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar